Tempat jin buang anak, dulu adalah pondok indah

Esportsjambi.comKawasan-kawasan elite di ibu kota Jakarta dahulu tak disangka adalah tempat antah barantah. Salah satunya kawasan elite Pondok Indah, yang dikembangkan Ir Ciputra, begawan properti ini terang-terangan menyebut daerah elite yang dikembangkannya dahulu adalah tempat jin buang anak, untuk menggambarkan kawasan yang tak terjamah pada masa lalu.

Sejarah kawasan Pondok Indah terkait dengan sejarah bisnis konstruksi Ciputra. Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Long dan Salim Group: Pilar Bisnis Soeharto (2016) menyebut proyek Ancol yang dikerjakan Ciputra tercium oleh kelompok bisnis Gang of Four (Empat Sekawan)-yang terdiri dari Liem Sioe Liong, Djuhar Sutanto, Sudwikatmono dan Ibrahim Risjad.

Kala itu kelompok ini sudah jaya dalam industri bahan makanan dan kemudian tertarik pada bisnis properti. Ciputra lalu mereka dekati. Ketika Djuhar Sutanto dan Liem menemui Ciputra, mereka menawarkan sebuah proyek di Sunter. Namun, Ciputra punya pendapat lain.

"Sunter tidak bagus. Saya punya proyek yang lebih baik: Pondok Indah," kata Ciputra.Liem yang tertarik dengan apa yang disebut Ciputra itu lalu bilang, "Saya sediakan uang."

"Dia sudah kaya, saya tidak punya uang. Ciputra mau, karena dia hanya kelola perusahaan besar milik Pemda kala itu. Dia belum jadi konglomerat kala itu. Bergandeng dengan Liem sangat menggiurkan," ujar Ciputra mengenang Liem, seperti dicatat Richard Borsuk dan Nancy Chng.

Akhir 1970-an, kerjasama dimulai dan Metropolitan Group berdiri. Proyek penting yang digarap Metropolitan Group antara lain: perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai. Dari Metropolitan Group, Ciputra makin maju lagi dan akhirnya Ciputra (1931-2019) yang arsitek lulusan ITB itu memimpin Ciputra Group.

Ciputra sendiri mengakui bahwa kawasan Pondok Indah dan sekitarnta yang kini sudah jadi kawasan elite dulunya bukan lah apa-apa. Ia menyebutnya dengan istilah 'jin buang anak'

"Pondok Indah semula juga hanya bentangan kebun karet dan ladang kering. Citra Garden di Kalideres adalah sudut yang tak terjamah yang sering dibilang tempat jin buang anak. Dan Bintaro? siapa yang peduli dengan Bintaro sebelum kami membangun di sana. Semua bisa berubah," dalam Alberthiene Endah, dalam "Ciputra The Entrepreneur: The Passion of My Life" (2019) (hal: 349).

Sumber : CNBC Indonesia

Komentar