Esportsjambi.com - Sebagai orang terkaya di dunia dan pemimpin perusahaan besar, Elon Musk tentu sangat menghargai privasinya. Sampai-sampai ia menawarkan seorang mahasiswa USD 5.000 (Rp 71 juta) untuk berhenti jadi stalker yang melacak lokasi pesawat jet pribadinya.
Mahasiswa bernama Jack Sweeney itu mengelola akun Twitter @ElonJet. Sesuai namanya, akun itu melacak pergerakan pesawat jet pribadi Musk menggunakan data lalu lintas udara yang publik.
Berdasarkan laporan Protocol, Sweeney menerima DM Twitter dari Musk pada musim gugur lalu. Dalam pesan itu, Musk meminta Sweeney untuk menghapus akun Twitter @ElonJet.
"Bisakah kamu menghapus ini? Ini adalah risiko keamanan," tulis Musk dalam pesannya untuk Sweeney, seperti dikutip dari Futurism, Jumat (28/1/2022).
"Ya saya bisa, tapi kamu harus membayar dengan Model 3, hanya bercanda," jawab Sweeney.
Keduanya terus berkirim pesan, dan Musk juga sempat bertanya kepada Sweeney berapa uang yang ia dapat dari akun tersebut. Saat Sweeney menjawab bahwa ia hanya mendapatkan kurang dari USD 20 per bulan, Musk kemudian menawarkan USD 5.000 kepada Sweeney untuk menghapus akun tersebut.
"Saya tidak ingin ditembak oleh orang gila," kata Musk.
Sweeney kemudian meminta Musk menambah tawarannya menjadi USD 50.000. Pria berusia 19 tahun ini mengatakan uang itu akan membantunya untuk membayar uang kuliah dan membeli mobil.
Musk kemudian membalas bahwa ia akan mempertimbangkannya. Tapi hingga saat ini, CEO SpaceX dan Tesla itu belum menghubungi Sweeney lagi.
Akun @ElonJet saat ini memiliki lebih dari 100.000 followers di Twitter. Tidak hanya Elon Musk, Sweeney juga memiliki 15 akun bot lain yang melacak pergerakan pesawat jet pribadi milik bos-bos teknologi, termasuk Bill Gates dan Jeff Bezos.
Meskipun apa yang dilakukan Sweeney tidak ilegal, Musk berhak khawatir akan privasi dan keselamatannya. Belum lama ini, pria berusia 50 tahun itu mencuit bahwa orang-orang yang menguntit keberadaannya mulai menjadi masalah keamanan.
Komentar
Posting Komentar